Saturday, June 18, 2016

Adat Istiadat Turki yang unik

Adat Istiadat Turki yang unik

‘’Ritual Kebudayaan dan Kuliner dari Asia Tengah Menuju Kawasan Andadolu Turki’’


Perbedaan hidangan masakan setiap penduduk, gaya hidup, letak geografis, iklim, sayur-sayuran, pertanian dan peternakan sangat berbeda-beda, begitu juga bagi orang-orang Turki yang berada dikawasan Asia Tengah, dalam hampir setiap hidangannya hampir menggunakan bahan dari gandum. Makanan berbahan gandum tidak mungkin dilewatkan oleh orang Turki, gandum dianggap bahan yang sangat penting dan utama bagi hidangan masakan Turki. Terutama makanan pokok mereka adalah roti yang berbahan gandum. Bagi orang Turki, roti merupakan makanan yang sangat digemari seperti layaknya orang-orang kebanyakan dari Asia memakan naşi, sampai apabila roti tidak termakan maka tidak akan dibuang ketempat sampah melainkan dikumpulkan dan diberikan kepada burung-burung yang bertebaran dilingkungan tempat tinggal. Selain gandum makanan berbahan sereal juga sangat digemari oleh orang Turki. Hidangan dapur Turki dari kebanyakan selalu menyediakan sup sebelum makan utama, kemudian setelah itu dilanjutkan dengan menü utama seperti sayur buncis kering dan makanan berbahan kacang-kacangan, tidak juga biasanya disiapkan naşi bulgur sebagai hidangan tambahan. Dikawasan Anadolu Turki, sup sebagai pembuka makanan, sup-sup seperti Tarhana yaitu sup yang terbuat dari yoğurt dan rempah-rempah, Sup Yogurt, sup lentil dan sup lainnya. Makanan khas orang Turki berasal dari bahan-bahan daging kambing, domba, dan daging sapi. Dalam setiap hidangan Turki, makanan seperti susu, mentega, keju, yoğurt dan ayran semacam yoğurt cair jarang sekali dilewatkan oleh orang-orang Turki ketika menyantap makanan. Setelah menyantap makanan utama, biasanya orang Turki juga menyantap makanan berbahan manis berikut minum teh. Begitulah kira-kira adat istiadat dalam menyantap hidangan khas Turki, dari dahulu sampai saat ini budaya ini masih tetap terjaga ketat, hal ini dikarenakan dalam budaya Turki sistem menjaga budaya lokal sangat kental.
Hidangan Turki antara kawasan Barat dan Timur sangat kontras berbeda sekali, dikawasan Barat yaitu dataran Ege dan Akdeniz, dikawasan ini tidak banyak menggunakan bumbu seperti halnya dikawasan Timur yang sangat kental dengan bumbu-bumbu tradisionalnya.

Hidangan Turki dan beberapa negara kawasan Asia Tengah lainnya hampir mirip dari segi makanan tradisionalnya, dalam sosial budaya Turki ada sebuah budaya yang baik, yaitu memberikan makanan secara Cuma-Cuma atau gratis kepada orang lain. Kebiasaan tersebut biasnya dilakukan pada hari lahir kawasan Anadolu, resepsi sunatan atau khitanan dan undangan pernikahan. Budaya memberi makan kepada orang lain, berdasarkan sebuah perkataan dan nasihat nabi besar Muhammad SAW yang berbunyi ‘’Potonglah meskipun hanya satu ekor kambing untuk sebuah pesta pernikahan’’
Didalam kebudayaan Turki juga ada sebuah singkatan AŞ, yang berarti ‘’Makanan’’’, AŞ dalam tradisi orang-orang Anadolu masih diteruskan sampai saat ini, secara istilah AŞ berarti ‘’Memberi Makanan’’ atau ‘’Memberikan makan kepada sesama pada setiap mempunyai hajat atau keinginan seperti pernikahan, khitanan dan yang lainnya. Tujuan dari menghidangkan makanan dan disantap bersama-sama adalah, agar supaya semua mendapatkan berkah dari makanan tersebut, merasa senang dan tahu kondisi saudaranya pada saat itu. Ketika makan bersama-sama, hampir setiap tamu yang diundang hanya cukup mengosongkan perut dan akan diberikan makanan khas Turki sampai anda merasa kekenyangan. Dikampung-kampung dan pedesaan Turki, hal ini masih berlaku, karena mereka masih memegang adat istiadat mereka. Bahkan sampai bisa memberikan makan kepada orang-orang hampir seribu orang banyaknya. Selain mengharapkan makan bersama, keberkahan yang ada karena berkumpul dengan saudaranya merupakan moment yang tidak akan bisa tergantikan. Biasanya, bagi undangan yang tidak datang akan dikirimkan kerumah orang yang dituju, atau bisa juga diberikan kepada orang fakir miskin yang ada disekitar.

Tradisi dipedesaan Turki untuk memberikan makanan kepada orang-orang tidak pernah berubah semenjak ratusan tahun lalu, makanan seperti sup, daging, naşi bulgur atau naşi biasa dan makanan manis seperti helva selalu diberikan dengan niat berbagi dan sidekah. Disetiap kawasan berbeda menü makanan yang diberikan tetapi dengan tujuan yang sama, karena di Turki letak geografi sebuah kota dan daerah menentukan ciri khas makanan, sama seperti yang ada dinegara Asia seperti Indonesia dan Malaysia.
Ada juga tradisi memberikan makana atau bahan pangan kepada keluarga yang baru saja ditinggalkan, hampir mirip dengan kebudayaan di Indonesia atau dinegara lain, hal ini diperuntukan memudahkan orang yang sedang ditimpa masalah dan tidak membuat lebih sibuk. Pada peringatan ke-40 atau ke-50 orang meninggal, biasanya keluarga berbalik menjadi memberikan dan membagikan makanan manis berupa helva atau lokma. Kebiasaan ini tidak hanya terjadi dipedesaan saja, diperkotaan pun terjadi seperti yang terjadi dikota Izmir, keluarga yang meninggal memberikan sebuah dana untuk penjual lokma atau makanan manis, kemudian penjual lokma memberikan secara gratis kepada para jemaah yang telah melaksanakan shalat dimasjid.
Pemberian makanan juga sering dilakukan pada momen-momen tertentu seperti sebelum dan sesudah berangkat haji dan wajib militer seorang pemuda, Idul Fitri dan Idul Adha, Nevruz atau tahun baru persia, dan beberapa tradisi lainnya. Sebuah tradisi memberi yang sangat positif karena memberi adalah sebuah komunikasi terbaik.
demikian penjelasan kebudayaan negara turki mudah mudahan hal ini dapat menambah wawasan kita




lihat juga: berita olahraga di dunia http://avaschampion.blogspot.co.id/
                   aneh-anehnya dunia http://avasdunia.blogspot.co.id/
                   koleksi film terbaik http://avasfilm.blogspot.co.id/
                   analisis penjelasan kimia http://avaskimia.blogspot.co.id/
                   koleksi budaya dunia http://avasbudaya.blogspot.co.id/

0 comments:

Post a Comment