Tuesday, June 21, 2016

Budaya Dari Negara Myanmar yang berbeda dari negara-negara lainnya

Budaya Dari Negara Myanmar yang berbeda dari negara-negara lainnya

  https://analisah.files.wordpress.com/2014/02/81792_bagan_period_dance__tarian_khas_myanmar.jpg
http://davabudaya.blogspot.co.id

     Kebudayaan dari negara Myanmar banyak dipengaruhi oleh agama mayoritas yang dianut oleh mayarakatnya, yakni ajaran Budha. Ini terlihat dari banyaknya pagoda yang dapat kita jumpai hampir di setiap tempat di Myanmar. Masyarakatnya masih tergolong masyarakat tradisional dengan penduduk yang ramah dan masih kita jumpai banyak masyarakat yang masih memakai sarung dan mengisap rokok dengan cerutu. Salah satu pagoda terkenal yang sangat indah adalah Pagoda Shwedagon di Yangoon dan reruntuhan candi yang luas dari ibu kota lama Pagan adalah salah satu pemandangan paling menarik di dunia. Beberapa kesenian tradisional Myanmar adalah Bagan Period Dance yang hampir mirip dengan tarian tradisional Indonesia, namun gerakan mereka lebih gesit dan beragam.Belum banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan di negara Myanmar. Salah satunya mungkin dikarenakan oleh konflik yang masih sering berkecamuk di negara itu serta kurangnya kepedulian pemerintah dalam meningkan potensi pariwisata di negara seribu pagoda tersebut .
      Sebagian besar pokok pikiran dari tari-tarian dari Myanmar itu erat dengan kepercayaan dan mitos, yang juga menjadi ciri khas seni tari Indonesia. Bagian pertama tarian banyak terinsipirasi dari kehidupan istana dan dan kepercayaan masyarakat Myanmar. Kepercayaan masyarakat Myanmar tergambar dalam tarian penyambutan serta tarian Bagan yang terukir diatas pagoda tempat ibadah masyarakat dengan mayoritas agama Budha. Tarian mahkota, tarian Byaw-sejenis gendang menampilkan tarian gembira yang biasa ditampilkan di hadapan raja-raja dan petinggi istana. Tarian tiga era Myanmar yaitu periode Innwa, Konbaung, dan Yadanabon menampilkan perubahan gerakan hingga dandanan para penari dari tiga periode kekuasaan. Hiasan bertatah warna emas dan permata melengkapi busana tradisional yang dimodifikasi komtemporer. Sementara musik yang mengiringi tarian berasal dari lagu tradisional Myanmar dan lagu-lagu tradisional rakyat myanmar pula.




lihat juga: berita olahraga di dunia http://avaschampion.blogspot.co.id/
                   aneh-anehnya dunia http://avasdunia.blogspot.co.id/
                   koleksi film terbaik http://avasfilm.blogspot.co.id/
                   analisis penjelasan kimia http://avaskimia.blogspot.co.id/
                   koleksi budaya dunia http://avasbudaya.blogspot.co.id/

0 comments:

Post a Comment